Harga
diri sebagai Bangsa harus tetap dipertahankan.Peristiwa-peristiwa kecil yang dilakukan oleh minoritas para pembesar
negara, wakil-wakil rakyat, atau minoritas golongan yang mengubah mainset
(jalan pikiran) orang indonesia haruslah tak selayaknya selalu
dipertahankan.Jangan ada dalam mainset orang Indonesia bahwa Bangsa Indonesia
adalah bangsa yang korup, bangsa yang pandai bersilat lidah atau bangsa apaaa
kek...Karna pelakunya adalah golongan minoritas yang mempengaruhi seluruh
elemen Bangsa dan Negara.Hal inilah yang berdampak pada nilai rendah orang
Indonesia dihadapan negara lain (ekstern impact).Berubahnya mainset bangsa
asing perlu diantisipasi.Pengembalian nama baik Bangsa Indonesia peru
digalakkan melalui berbagai program-program yang bisa mendukung keterlaksanaan
pengembalian nama tersebut.Hal itu menjadi PR kita bersama terutama Pemerintah
sebagai Eksekutif dalam hal ini.Bangsa kita yang terkenal akan sopan santunnya,
Integrasinya, Bhinekanya, toleransinya tinggi kini berubah menjadi bangsa yang
korup, anarki, tanpa toleransi, ugal-ugalan,pokoknya lengkap dech.. berubah 180
˚ dalam pandangan bangsa lain.Mainset Bangsa kita dulu harus kita
kembalikan.Sedangkan dampak intern (intern impact) adalah pada psikologis
bangsa kita.Adanya Cap yang negatif terutama ketika dibuktikan melalui
penelitian-penelitian yang dilakukan oleh Lembaga penelitian (LIPI) baik
Lembaga Penelitian Nasional maupun Internasional menjadikan pemikiran yang kredil sebagai
Bangsa.Seakan sifat itu selalu melekat pada diri orang Indonesia.Orang
indonesia akan merasa hina saat bergaul dengan bangsa lain.Cap/pandangan itulah
yang muncul dalam setiap pergaulan dengan dunia Internasional, merasa tidak
sejajar dengan bangsa lain dilihat dari berbagai dimensi.Hal inilah yang
sebenarnya menjadikan lunturnya Nasionalisme bangsa kita.Semuanya saling
menyalahkan, saling tuduh menuduh, lari dari tanggung jawab termasuk
Pemerintah.Tugas besar inilah yang perlu diketahui bangsa
Indonesia.Pengembalian nama baik Indonesia di kalangan Internasional serta
pengembalian jati diri orang Indonesia sehingga mainset-mainset negatif
terhadap Bangsa Indonesia tidak pernah kita dengar entah di kalangan
Internasional maupun yang melekat pada orang Indonesia sendiri.Pembenahan
besar-besaaran terhadap jatidiri yang sebenarnya (Revolusi kharakter) inilah
yang pertama kali harus digalakkan.Krisis kharakter dan panutan kharakter yang
perlu diolah terlebih dahulu.Tentunya lewat pendidikan, baik pendidikan formal,
informal maupun non formal.Semuanya harus menanamkan kharakter orang indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar