Diamnya
orang mengerti lebih baik dari ngomongnya orang-orang yang bodoh, dan ngomongnya
orang yang mengerti paling baik diantara semua omongan.Maksimalkan
omongan yang penuh dengan kengertian terhadap suatu masalah.Berikan kebebasan bagi OTAKmu untuk berfikir
dan TUBUHmu untuk bertindak
Budaya
Protes tanpa solusi atau budaya diam tak bersolusi menjadi marak dikalangan
akademisi dan praktisi terutama di lingkup pendidikan.Keengganan tersebut boleh
jadi diakibatkan oleh penanaman pada masa Ordenya atau Orde sebelumnya.Independensi
dalam menyampaikan pendapat belum bisa di rasakan.Masih ada rasa takut dan
enggan akibat konsep lama yang masih kental mendarah daging dalam angan-angan
fikiran rata-rata akademisi atau teknisi, termasuk pelajar.Kalau dia belum
sempat menemuinya, peran utama orang tua dan keluarga yang pernah menemuinya
menurun ke mental seorang akademisi atau teknisi.Penanaman Larangan ini yang
tertanamkuat dalam diri pelajar atau akademisi.Sehingga anak cenderung takut
mengambil resiko yang akhirnya takut juga dalam mengungkapkan ide.Dilarang, Jangan, ngga’ boleh, nggak usah
neko-neko, dsb inilah yang mematikan
Independence of character seseorang.Terlalu banyak kata-kata larangan
menjadikan pelajar takut akan resiko.Dan akhirnya kata resiko menjadi raksasa
dalam pikiranya dan tertanam kuat pada pola pikir pelajar.Semakin besar resiko, semakin besar pula hasilnya jika itu berhasil.Itulah
yang seharusnya ditanam dalam fikiran seseorang anak.Tapi ingaaat fikir sekali lagi cah bagus/cah ayu.Independence
dibawah kontrol yang kuat perlu diterapkan dalam keluarga.Selain itu sebagai
pendukung perlu penanaman pendidikan moral lewat bimbingan-bimbingan Agama atau
budi pekerti untuk memperkecil penyimpangan yang dilakukan anak.Resiko (masalah) pada hakikatnya adalah
sesuatu yang harus dihadapi, bukan untuk dilupakan dan ditinggalkan serta pasti
ada dalam setiap keputusan atau tindakan.Jika tak mau beresiko ya jangan
bertindak (move).Jadi menanamkam keberanian anak harus melalui pemberian
kebebasan terhadap anak untuk bertindak atau mengambil keputusan.
Pola
pendididkan Lembaga Pendidikan yang mengacu pada konsep lama masih banyak
ditemui dalam lembaga-lembaga pendidikan tertentu.Sentralisasi dan otoritas
pengajar menjadi pemicu utama kebiasaan pasif pelajar.Hal ini juga dipengaruhi
oleh adanya Liberalisme-pragmatis yang menjadi pedoman atau prinsip masyarakat
pelajar sekarang.Liberalisasi-pragmatik inilah yang membuat seseorang mau
bicara atau tidak, terpaksa memberi solusi, kritikan, pengakuan atau tidak.Bukannya
salah jika mengkritisi tetapi solusi terhadap kritikan itu yang lebih penting.Problem
solving harus menjadi prioritas utama dari setiap pembicaraan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar