Lihatlah
ke depan,, ngga’ usah bersekolah laaah leelaaah,,
Pernah
mikir nggak : Bersekolah??? Dapet apa ce???
Tiap hari harus dapet pelajaran yang sama??? Ketemu orang yang sama??
Mikir pelajaran yang sama??? Mikir seswatu yang tak berguna.. seswatu yang gak
ada untungya.. ngapain sekolah, hanya buang-buang waktu,, menambah beban
sendiri, masalah aja uda banyak ditambah lagi dengan pelajaran yang ga’ begitu
jelas juntrang-juntrungnya (Gajeeeeeeebo).
Yak’’…
memang benar bro, kadang kalo qt mikir
pendidikan sekolah hanya mengotakkotakkan pikiran kita. Kita harus mempelajari
yang ini keeek and yang itu keeek… tiada kebebasan berfikir bagi qt, seharusnya
sekolah itu lebih banyak mempelajari konsep berfikir, bertindak and konsep
dasar berprilaku dalam masyarakat, bukanya mempelajari pelajaran yang gajebo
getoooo.. hemmmm, gimana mau kaya pengetahuan, hla wong disuruh mikirin yang
itu2 ajaaa,, and yang lebih penting lage ni bro yaaaa… pelajaran tentang bekal
hidup di dunia dan di akhirat wkwkwk, nie yang lebih penting tingggg tingggg
Bagaimana hidupdi dunia tercukupi dan di akhirat juga terpenuhi… naaaaah kadang
realita yang qt temui nie yeee, pendidikan terlalu muluuuk-muluuuuk, banyak
pengetahuan yang musti qt kuasai, kam-sud-nya (bahasa cina haha) banyak
mempelajari teori-teori yang ngga’ masuk diakal yang praktiknya aja nggak
begitu mengerah kepada tujuan qt ke depan. Artinya gene broo ngga’ bisa buat
hidup di dunia n akhirat, ngga’ bisa dibuat hidup di masyarakat, ngapain
belajar banyak2, malah bad qt ngga’ bisa fokus pada tujuan qt ke depan. Memang
seharusnya ada pelajaran yang dieliminasi broo, agar belajar jga ngga’ tlalu
banyak and bisa fokus ke yang qt tekuni sesuai minat and bakat qt. Intinya gene ne broo ngapain gue ngga’ setuju
ama yang namanya sekolah :
® Sekolah
merupakan diagnose fikiran / penjajahan fikiran
Ngapaiin belajar harus dipaksakan??
Harus mempelajari ini, itu semuanya
harus dapet nilai bagus. Ngga’ salah jika Ilmuwan dunia Albertstein mengatakan
sekolah hanya memenjarakan fikiran qt. stiap hari dkasih Ilmu-ilmu tertentu,
ilmu yang sama. Tiada kebebasan untuk qt berfikir. Qt di masuki makanan otak
dengan porsi tertentu, sehingga sebagian besar qt tidak bisa meng-eksplorasi
pemikiran qt. pemaksaan berfikir pelajaran tertentu bisa berefek menumpulnya
bakat yang qt punya, seharusnya sekolah memfasilitasi pengembangan bakat itu,
bukanya menumpulkan bakat yang qt miliki. Yang qt inginkan adalah Eksplorasi
berfikir, bertindak, berkarya yang tada batas dan ada unsur pemaksaan.
Kebebasan berfikir menjadi alasan yang utama bagi perkembangan individu. Jangan batasi gue berfikir dan belajar,
you Know!!!
® Hanya
membuang-buang waktu hanya untuk memenuhi formalitas belajar
Banyak waktu yang terbuang hanya
memenuhi kelulusan menjadi anak sekolah,, bagi loe2 yang bernafsu akan
pengetahuan hal ini merupakan alamat sebuah kerugian,com yang berkepanjangan
hehe . sekolah ngga’ harus tiap hari masuklah, nggak usah lama-lama laah and
nggak usah mahal-mahal juga laaach. Gimana rakyat miskin bisa sekolah??? Hemmmm…teori
sekolah selama 12 tahun sebenarnya bisa disingkat sekitar 9 tahun tanpa
mengurangi muatan materi sekolah. Buat apabuang-buang waktu jika yang diingini
adalah ijasah dan formalitas wajib belajar. Teori gue gene,, sekolah gratis,
ngga’ tiap hari masuk and lebih banyak pada pengembangan minat n bakat. Kyaknya
cucok broo hehe toh xl mau jjujur nie
brooo berapa persen ilmu yang loe pake sekarang hasil dari loe sekolah,,,
banyak yang hilang kan?? Mana mungkin waktu bisa kembaliiii, mending menekuni
satu hal sampai mendetail and yang penting2 aj dech,,,
® Sekolah
tak berOrientasi ke depan, hanya berkutat pada pengetahuan bukan bekal ke depan
Pandangan yang disayangkan adalah arah
atau tujuan setelah keluar dari sekolah. Dari sekian banyak hal, porsentase sekolah
yang menjamin masa depan adalah hanya beberapa persen. Maksudnya setelah lulus
harus mencari ilmu lagi agar mendapatkan kemampuan, dan sekolah yang sebenarnya
membentuk kemampuan itu belum bisa dikatakan sukses, hal inilah yang
mempengaruhi tertundanya waktu untuk maju. Arah pandangan sekolah bukan pada
pengembangan teori, tapi masih pada pembelajaran terhadap teori orang lain. Kreativitas menemukan
sesuatu yang baru terhalang karena masih dalam status mempelajari, bukan
mengembangkan. Dan pelajaran
banyak yang bersifat abstrak, bukan riil, Padahal masa depan membutuhkan
sesuatu yang riil/nyata
® Masih
berfokus pada teori-teori bukan ilmu praktis/ praktik
Kesalahan besar ketika qt hanya
mempelajari mengenai teori2,, pelajari praktik juga harus menjadi perhatian
penuh, terutama yang sejalan dengan dunia dan akhirat. Karna mau tidak mau
tujuan qt hanya pada itu, dunia dan akhirat. Soo sekolah yang berdasar pada
teori menjadi pusat kerugian dalam segala hal. Yang penting bukti, bukan hanya omong kosong belaka. Hal
yang sifatnya teoritis harus ditambah hal yang sifatnya praktis, sehingga hal
tersebut tidak hanya angan2 belaka tapi dapat dibuktikan secara nyata.
® Budaya
sekolah hanya untuk mencari kerja Enak
Budaya yang salah adalah kuliah atau
sekolah hanya untuk mencari ijasah dan kemudian digunakan untuk mencari kerja
yang enak, sekolah tinggi-tinggi hanya formalitas mencari uang. Buat apa kerja
enak tapi kurang profesional, karena dunia selalu bersaing. Maka walaupun punya
ijasah harus diimbangi dengan kemampuan aplikatif. Sooo xl loe skolah hanya
cari ijasah mendding ga’ sekolah aja dech, tapi profesional. Hayooo pilih yang
mana??? Punya ijasah dan profesional kaaan??
® Harus
mengikuti sistem yang formal
Belajar yang terkonsep secara formal
kadang malah keluar dari tujuan yang ditargetkan, karena gene broo, tiap orang
punya metode berbeda dalam belajar, ada yang belajar sambil listening music,
nggambar, nulis, dsb. Maka saya kira kita tingggal ada target, berikan
kebebasan untuk belajar. Naaaah ,, kalau sekolah yang qt temui qt harus ikutin
sistem yang kadang ngga’ cucok dngan cara belajar qt, nie yang kdang mengurangi
kemampuan kita karena tidak diberi kebebasan pakai metode sendiri. Wahahaha..
® Menumpulkan
bakat alami
Bakat alami yang qt miliki kadang tidak
berkembang dan tumpul jika terlalu ngikutin sistem, pelajaran dan formalitasnya
sekolah. Bakat tak tersalurkan dan berkembang, tidak ada wadah untuk itu.
Sekolah hanya memaksakan bakat baru yang sekolah kehendaki dan tiada ampun bai
bakat alami. Padahal bakat alami yang dipelihara dan dikembangkan melebihi
bakat buatan yang dipaksakan.
Finally,
aset pada diri kita yang mengetahui adalah qt sendiri. Perkembangan dan
pengetahuan qt yang bertanggung jawab adalah qt sendiri. Melalui tangan-tangan
sekolah jika itu menghambat kita untuk lebih maju, lebih berkembang maka jangan andalkan sekolah saja. Sekolah
hanyalah prosentase kecil untuk menguasai tujuan-tujuan hidup. Lainya ada di
mana-mana.. mana-mana inilah yang menjadi PR besar kita untuk mencari dan mengaplikasikannya.
Sooooo pesan dari gue
“ jangan berharap besar dari sekolah atau kuliah, berharaplah pada diri sendiri
melalui berbagai cara kongrit agar dapat mencapai tujuan dunia-akhirat’’