Selasa, 15 September 2015

Ngapain sekolah

Lihatlah ke depan,, ngga’ usah bersekolah laaah leelaaah,,

Pernah mikir nggak : Bersekolah??? Dapet apa ce???  Tiap hari harus dapet pelajaran yang sama??? Ketemu orang yang sama?? Mikir pelajaran yang sama??? Mikir seswatu yang tak berguna.. seswatu yang gak ada untungya.. ngapain sekolah, hanya buang-buang waktu,, menambah beban sendiri, masalah aja uda banyak ditambah lagi dengan pelajaran yang ga’ begitu jelas juntrang-juntrungnya (Gajeeeeeeebo).

Yak’’… memang benar   bro, kadang kalo qt mikir pendidikan sekolah hanya mengotakkotakkan pikiran kita. Kita harus mempelajari yang ini keeek and yang itu keeek… tiada kebebasan berfikir bagi qt, seharusnya sekolah itu lebih banyak mempelajari konsep berfikir, bertindak and konsep dasar berprilaku dalam masyarakat, bukanya mempelajari pelajaran yang gajebo getoooo.. hemmmm, gimana mau kaya pengetahuan, hla wong disuruh mikirin yang itu2 ajaaa,, and yang lebih penting lage ni bro yaaaa… pelajaran tentang bekal hidup di dunia dan di akhirat wkwkwk, nie yang lebih penting tingggg tingggg Bagaimana hidupdi dunia tercukupi dan di akhirat juga terpenuhi… naaaaah kadang realita yang qt temui nie yeee, pendidikan terlalu muluuuk-muluuuuk, banyak pengetahuan yang musti qt kuasai, kam-sud-nya (bahasa cina haha) banyak mempelajari teori-teori yang ngga’ masuk diakal yang praktiknya aja nggak begitu mengerah kepada tujuan qt ke depan. Artinya gene broo ngga’ bisa buat hidup di dunia n akhirat, ngga’ bisa dibuat hidup di masyarakat, ngapain belajar banyak2, malah bad qt ngga’ bisa fokus pada tujuan qt ke depan. Memang seharusnya ada pelajaran yang dieliminasi broo, agar belajar jga ngga’ tlalu banyak and bisa fokus ke yang qt tekuni sesuai minat and bakat qt.  Intinya gene ne broo ngapain gue ngga’ setuju ama yang namanya sekolah :
®    Sekolah merupakan diagnose fikiran / penjajahan fikiran
Ngapaiin belajar harus dipaksakan?? Harus mempelajari ini, itu  semuanya harus dapet nilai bagus. Ngga’ salah jika Ilmuwan dunia Albertstein mengatakan sekolah hanya memenjarakan fikiran qt. stiap hari dkasih Ilmu-ilmu tertentu, ilmu yang sama. Tiada kebebasan untuk qt berfikir. Qt di masuki makanan otak dengan porsi tertentu, sehingga sebagian besar qt tidak bisa meng-eksplorasi pemikiran qt. pemaksaan berfikir pelajaran tertentu bisa berefek menumpulnya bakat yang qt punya, seharusnya sekolah memfasilitasi pengembangan bakat itu, bukanya menumpulkan bakat yang qt miliki. Yang qt inginkan adalah Eksplorasi berfikir, bertindak, berkarya yang tada batas dan ada unsur pemaksaan. Kebebasan berfikir menjadi alasan yang utama bagi perkembangan individu. Jangan batasi gue berfikir dan belajar, you Know!!!
®    Hanya membuang-buang waktu hanya untuk memenuhi formalitas belajar
Banyak waktu yang terbuang hanya memenuhi kelulusan menjadi anak sekolah,, bagi loe2 yang bernafsu akan pengetahuan hal ini merupakan alamat sebuah kerugian,com yang berkepanjangan hehe . sekolah ngga’ harus tiap hari masuklah, nggak usah lama-lama laah and nggak usah mahal-mahal juga laaach. Gimana rakyat miskin bisa sekolah??? Hemmmm…teori sekolah selama 12 tahun sebenarnya bisa disingkat sekitar 9 tahun tanpa mengurangi muatan materi sekolah. Buat apabuang-buang waktu jika yang diingini adalah ijasah dan formalitas wajib belajar. Teori gue gene,, sekolah gratis, ngga’ tiap hari masuk and lebih banyak pada pengembangan minat n bakat. Kyaknya cucok broo hehe  toh xl mau jjujur nie brooo berapa persen ilmu yang loe pake sekarang hasil dari loe sekolah,,, banyak yang hilang kan?? Mana mungkin waktu bisa kembaliiii, mending menekuni satu hal sampai mendetail and yang penting2 aj dech,,,
®    Sekolah tak berOrientasi ke depan, hanya berkutat pada pengetahuan bukan bekal ke depan
Pandangan yang disayangkan adalah arah atau tujuan setelah keluar dari sekolah. Dari sekian banyak hal, porsentase sekolah yang menjamin masa depan adalah hanya beberapa persen. Maksudnya setelah lulus harus mencari ilmu lagi agar mendapatkan kemampuan, dan sekolah yang sebenarnya membentuk kemampuan itu belum bisa dikatakan sukses, hal inilah yang mempengaruhi tertundanya waktu untuk maju. Arah pandangan sekolah bukan pada pengembangan teori, tapi masih pada pembelajaran terhadap  teori orang lain. Kreativitas menemukan sesuatu yang baru terhalang karena masih dalam status mempelajari, bukan mengembangkan. Dan pelajaran banyak yang bersifat abstrak, bukan riil, Padahal masa depan membutuhkan sesuatu yang riil/nyata
®    Masih berfokus pada teori-teori bukan ilmu praktis/ praktik
Kesalahan besar ketika qt hanya mempelajari mengenai teori2,, pelajari praktik juga harus menjadi perhatian penuh, terutama yang sejalan dengan dunia dan akhirat. Karna mau tidak mau tujuan qt hanya pada itu, dunia dan akhirat. Soo sekolah yang berdasar pada teori menjadi pusat kerugian dalam segala hal. Yang penting bukti, bukan hanya omong kosong belaka. Hal yang sifatnya teoritis harus ditambah hal yang sifatnya praktis, sehingga hal tersebut tidak hanya angan2 belaka tapi dapat dibuktikan secara nyata.
®    Budaya sekolah hanya untuk  mencari kerja Enak
Budaya yang salah adalah kuliah atau sekolah hanya untuk mencari ijasah dan kemudian digunakan untuk mencari kerja yang enak, sekolah tinggi-tinggi hanya formalitas mencari uang. Buat apa kerja enak tapi kurang profesional, karena dunia selalu bersaing. Maka walaupun punya ijasah harus diimbangi dengan kemampuan aplikatif. Sooo xl loe skolah hanya cari ijasah mendding ga’ sekolah aja dech, tapi profesional. Hayooo pilih yang mana??? Punya ijasah dan profesional kaaan??
®    Harus mengikuti sistem yang formal
Belajar yang terkonsep secara formal kadang malah keluar dari tujuan yang ditargetkan, karena gene broo, tiap orang punya metode berbeda dalam belajar, ada yang belajar sambil listening music, nggambar, nulis, dsb. Maka saya kira kita tingggal ada target, berikan kebebasan untuk belajar. Naaaah ,, kalau sekolah yang qt temui qt harus ikutin sistem yang kadang ngga’ cucok dngan cara belajar qt, nie yang kdang mengurangi kemampuan kita karena tidak diberi kebebasan pakai metode sendiri. Wahahaha..
®    Menumpulkan bakat alami
Bakat alami yang qt miliki kadang tidak berkembang dan tumpul jika terlalu ngikutin sistem, pelajaran dan formalitasnya sekolah. Bakat tak tersalurkan dan berkembang, tidak ada wadah untuk itu. Sekolah hanya memaksakan bakat baru yang sekolah kehendaki dan tiada ampun bai bakat alami. Padahal bakat alami yang dipelihara dan dikembangkan melebihi bakat buatan yang dipaksakan.


Finally, aset pada diri kita yang mengetahui adalah qt sendiri. Perkembangan dan pengetahuan qt yang bertanggung jawab adalah qt sendiri. Melalui tangan-tangan sekolah jika itu menghambat kita untuk lebih maju, lebih berkembang maka jangan andalkan sekolah saja. Sekolah hanyalah prosentase kecil untuk menguasai tujuan-tujuan hidup. Lainya ada di mana-mana.. mana-mana inilah yang menjadi PR besar kita untuk mencari dan mengaplikasikannya. Sooooo pesan dari gue “ jangan berharap besar dari sekolah atau kuliah, berharaplah pada diri sendiri melalui berbagai cara kongrit agar dapat mencapai tujuan dunia-akhirat’’ 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar