GLOBALISASI
DAN KONSEP DASAR GLOBALISASI
Globalisasi adalah suatu fenomena
khusus dimana dalam peradaban manusia yang
bergerak terus dalam masyarakat global dan merupakan bagian dari proses manusia
global itu. Kehadiran teknologi informasi dan teknologi komunikasi mempercepat
akselerasi proses globalisasi ini. Globalisasi menyentuh seluruh aspek penting
kehidupan. Globalisasi menciptakan berbagai tantangan dan permasalahan baru
yang harus dijawab, dipecahkan dalam upaya memanfaatkan globalisasi untuk
kepentingan kehidupan. Globalisasi sendiri merupakan sebuah istilah yang muncul
sekitar dua puluh tahun yang lalu, dan mulai begitu populer sebagai ideologi
baru sekitar lima atau sepuluh tahun terakhir. Sebagai istilah, globalisasi
begitu mudah diterima atau dikenal masyarakat seluruh dunia.
Konsep
Dasar Globalisasi
Pengertian Globalisasi
Kata “globalisasi” diambil dari kata global, yang maknanya ialah universal.
Sebagai fenomena baru, globalisasi belum memiliki definisi yang mapan, kecuali
sekadar definisi kerja (working definition), sehingga tergantung dari sisi mana
orang melihatnya. Ada yang memandangnya sebagai suatu proses sosial atau proses
sejarah, atau proses alamiah yang akan membawa seluruh bangsa dan negara di
dunia makin terikat satu sama lain, mewujudkan satu tatanan kehidupan baru atau
kesatuan ko-eksistensi dengan menyingkirkan batas-batas geografis, ekonomi dan
budaya masyarakat.
Mitos yang hidup selama ini tentang
globalisasi adalah bahwa proses globalisasi akan membuat dunia seragam. Proses
globalisasi akan menghapus identitas dan jati diri. Kebudayaan lokal atau etnis
akan ditelan oleh kekuatan budaya besar atau kekuatan budaya global. Anggapan
atau jalan pikiran di atas tersebut tidak sepenuhnya benar. Kemajuan teknologi
komunikasi memang telah membuat batas-batas dan jarak menjadi hilang dan tak
berguna.
Pengertian
Globalisasi menurut para ahli :
John
Huckle, globalisasi adalah suatu proses
dengan mana kejadian, keputusan, dan kegiatan adalah satu bagian dunia
menjadi suatu konsekuensi yang signifikan bagi individu dan masyarakat di
daerah jauh.
Marthin Albrow, globalisasi adalah keseluruhan proses dimana manusia di bumi ini
terinkorforasi (tergabung) ke dalam masyarakat dunia tinggal, masyarakat
global.
Selo Soemarjan, globalisasi adalah terbentuknya suatu sistem organisasi dan komunikasi antar
masyarakat di seluruh dunia untuk mengikuti sistem dan kaidah-kaidah
yang sama. Jadi Globalisasi merupakan kecenderungan masyarakat di kota-kota
untuk menyatu dengan dunia, terutama di bidang ilmu pengetahuan dan
teknologi, pariwisata dan komunikasi.
Emmanuel Richter, globalisasi adalah jaringan kerjasama global yang secara bersamaan menyatukan
masyarakat yang sebelumnya terpencar-pencar dan terisolasi dalam planet ini ke
dalam ketergantungan yang saling menguntungkan dan persatuan dunia.
Robert Cox, karakteristik
globalisasi adalah kecebderungan menyatunya
internasionalisasi produksi, pembagian kerja internasional yang baru,
perpindahan penduduk dari selatan ke utara
lingkungan kompetitif baru yang mempercepat proses itu dan
internasionalisasi negara, membuat negara sebagai agen globalisasi baru.
Globalisasi adalah terbentuknya
sistem Organisasi dan komunikasi antar masyarakat diseluruh dunia untuk
mengikuti sistem dan kaidah yang sama,
kecenderungan penyatuan ini meliputi IPTEK dan media komunikasi
Wacana globalisasi sebagai sebuah
proses ditandai
dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga ia mampu
mengubah dunia secara mendasar. Globalisasi sering diperbincangkan oleh banyak
orang, mulai dari para pakar ekonomi, sampai penjual iklan. Dalam kata
globalisasi tersebut mengandung suatu pengetian akan hilangnya satu situasi
dimana berbagai pergerakan barang dan jasa antar negara diseluruh dunia dapat
bergerak bebas dan terbuka dalam perdagangan. Dan dengan terbukanya satu negara
terhadap negara lain, yang masuk bukan hanya barang dan jasa, tetapi juga
teknologi, pola konsumsi, pendidikan, nilai budaya dan lain-lain.
Konsep akan globalisasi menurut
Robertson
(1992), mengacu pada penyempitan dunia secara insentif dan peningkatan
kesadaran kita akan dunia, yaitu semakin meningkatnya koneksi global dan
pemahaman kita akan koneksi tersebut. Di sini penyempitan dunia dapat dipahami
dalam konteks institusi modernitas dan intensifikasi kesadaran dunia dapat
dipersepsikan refleksif dengan lebih baik secara budaya. Globalisasi memiliki
banyak penafsiran dari berbagai sudut pandang. Sebagian orang menafsirkan
globalisasi sebagai proses pengecilan dunia atau menjadikan dunia sebagaimana
layaknya sebuah perkampungan kecil. Sebagian lainnya menyebutkan bahwa
globalisasi adalah upaya penyatuan masyarakat dunia dari sisi gaya hidup,
orientasi, dan budaya. Pengertian lain dari globalisasi seperti yang dikatakan
oleh Barker (2004) adalah bahwa globalisasi merupakan koneksi global ekonomi, sosial,
budaya dan politik yang semakin mengarah ke berbagai arah di seluruh penjuru
dunia dan merasuk ke dalam kesadaran kita. Produksi global atas produk lokal
dan lokalisasi produk global Globalisasi adalah proses dimana berbagai
peristiwa, keputusan dan kegiatan di belahan dunia yang satu dapat membawa
konsekuensi penting bagi berbagai individu dan masyarakat di belahan dunia yang
lain.(A.G. Mc.Grew, 1992)
Proses perkembangan globalisasi pada awalnya ditandai kemajuan
bidang teknologi informasi dan komunikasi. Bidang tersebut merupakan penggerak
globalisasi. Dari kemajuan bidang ini kemudian mempengaruhi sektor-sektor lain
dalam kehidupan, seperti bidang politik, ekonomi, sosial, budaya dan lain-lain.
Contoh sederhana dengan teknologi internet, parabola dan TV, orang di belahan
bumi manapun akan dapat mengakses berita dari belahan dunia yang lain secara
cepat. Hal ini akan terjadi interaksi antarmasyarakat dunia secara luas, yang
akhirnya akan saling mempengaruhi satu sama lain, terutama pada kebudayaan
daerah,seperti kebudayaan gotong royong,menjenguk tetangga sakit dan lain-lain.
Globalisasi juga berpengaruh terhadap pemuda dalam kehidupan sehari-hari,
seperti budaya berpakaian, gaya rambut dan sebagainya.
Proses
Globalisasi
Proses globalisasi disebabkan oleh kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Proses globalisasi ditandai dengan cepat dan pesatnya
teknologi informasi dan komunikasi.
Sepuluh perubahan dalam proses
globalisasi menurut John Naisbitt dan Patricia Aburdene, yaitu :
1.Perubahan dari masyarakat industri
ke masyarakat informasi
2.Perubahan dari teknologi yang
mengandalkan tenaga (forced technology) ke teknologi canggih (hight technology)
3.Perubahan dari ekonomi nasional ke
ekonomi dunia
4.Perubahan dari jangka pendek ke
jangka panjang
5.Perubahan dari sentralisasi ke
desentralisasi
6.Perubahan dari bantuan
institusional ke bantuan diri sendiri
7.Perubahan dari demokrasi
refresentatif atau perwakilan ke demokrasi partisipatif
8.Perubahan dari sistem hierarki ke
jaringan kerjasama (network)
9.Perubahan dari wilayah utara ke
wilayah selatan
10.Perubahan dari pilihan satu
diantara dua menjadi banyak pilihan
Ciri-ciri
Globalisasi
- Didukung kecepatan informasi, teknologi canggih, transportasi dan komunikasi yang diperkuat oleh tatanan dan manajemen yang tangguh
- Telah melampaui batas tradisional geopolitik
- Mempertemukan tatanan yang sebelumnya sulit dipertemukan
- Adanya ketergantungan antar negara
- Pendidikan merupakan bagian dari globalisasi
Aspek-aspek
Kehidupan
Secara umum proses globalisasi
mencakup semua aspek kehidupan manusia, diantaranya :
Bidang Politik
Dalam bidang Politik dapat
dipastikan bahwa suatu bangsa telah mempunyai kesadaran politik sejak sebelum
kemerdekaan, dan kini telah semakin mantap. Namun demikian, globalisasi dan
regionalisasi dapat mengakibatkan adanya ancaman dalam bentuk subversi asing
yang ingin memaksakan kehendak politiknya yang bertentangan dengan pancasila.
Pemaksaan ini akan disambut hangat jika kondisi di suatu negara kurang
menguntungkan misalnya kurang tertampungnya aspirasi dan kepentingan masyarakan
sehingga akan mencari penyaluran lain diluar kelembagaan dan mekanisme yang
ada. Hal yang tidak berjalan sebagaimana mestinya ini akan semakin bersifat
negatif bagi persatuan dan kesatuan bangsa jika aparatur pemerintah dan
organisasi-organisasi kemasyarakatan berjalan secara optimal menjalankan
fungsinya sebagai abdi masyarakat. Situasi ini mengakibatkan terjadinya
kemungkinan pihak asing, yang ingin mencampuri politik didalam negeri ,
meningkatkan kegiatan politik praktis dari golongan tertentu yang tidak puas,
dengan maksud untuk mengganggu kehidupan kenegaraan pemerintahan.
Bidang Ekonomi
Ekonomi sosial yang menaruh minat
pada masalah keseimbangan makro-ekonomi, melihat kelemahan lain dari
globalisasi ekonomi. Masalah pertama, berkaitan dengan usaha mengurangi ongkos
produksi dan kemampuan produksi. Sudah lama Sismondi mengamati bahwa untuk
dapat bersaing, perusahaan akan memilih atau mengembangkan mesin untuk
meningkatkan kemampuan produksi atau mengurangi ongkos tenaga kerja.
Pilihan paling sederhana yang sering
diambil dalam globalisasi ekonomi sekarang ini adalah mengurangi ongkos tenaga
kerja. Tetapi, kebijakan ini membawa akibat negatif bagi ekonomi. Karena,
ketika perusahaan mengambil jalan untuk memberhentikan karyawan mereka, sebagai
jalan untuk menurunkan ongkos produksi, para pekerja akan menganggur atau
mencari pekerjaan baru yang upahnya lebih rendah. Sementara itu, perusahaan
yang sama, terus meningkatkan kinerjanya dengan menggunakan teknologi baru
pengganti tenaga manusia (robot). Secara hipotetis, keuntungan perusahaan
tersebut bertambah dan usaha baru pun dapat dibangun lagi. Dari kedua gejala
yang terjadi, kita melihat bahwa kemampuan produksi meningkat, sementara itu,
kemampuan konsumsi cenderung menurun, karena gaji pekerja rendah. Beberapa
kebijakan berikut dapat dipertimbangkan.
Setiap negara dianjurkan untuk
memiliki kementerian perdagangan internasional (seperti Jepang), yang memiliki
wewenang untuk menjamin bahwa keuntungan yang diperoleh perusahaan
multinasional tidak menimbulkan biaya sosial masyarakat setempat. Ini
mengandaikan bahwa setiap negara, memiliki kemampuan untuk mengadakan negosiasi
internasional tentang standar dunia kerja yang lebih adil. Standar tersebut
harus ditaati oleh semua pihak yang terlibat dalam pasar dunia. Negara yang
tidak menjalankan standar tersebut, dikucilkan dari kemungkinan investasi bare.
Sementara itu, pelanggaran terhadap standar internasional tersebut dikenakan
sanksi, terutama dikenakan kewajiban membayar tarif sosial, sebagai pembayaran
terhadap ongkos manusia dalam proses produksi.
Setiap pelaku perdagangan
internasional harus juga memiliki tanggung jawab untuk menjamin perdagangan
yang seimbang antarnegara. Keseimbangan ini dapat dicapai dengan mekanisme
tarif perdagangan. Tarif perdagangan tersebut dapat dimanfaatkan untuk bantuan
pembangunan bagi negara yang kurang berkembang, agar negara tersebut menghormati
standar dunia kerja yang lebih adil.
Menteri perdagangan harus dapat
mengadopsi standar konsumsi, yang membantu konsumen dalam menentukan pilihan
dengan cara yang lebih etis dan berdasarkan informasi. Langkah pertama yang
dapat diambil adalah menciptakan social labelling, di dalamnya terdapat
informasi tentang pekerja yang menghasilkan produk tersebut. lnformasi tersebut
sekaligus menjadi dasar bagi solidaritas sosial dengan para pekerja yang
terlibat dalam proses produksi. Kebijakan ini barangkali dapat dinilai “c”.
Diperlukan Usaha Bersama
Banyak masalah ekonomi modern,
dewasa ini, kerap diakibatkan oleh pemisahan antara para pekerja dan pemilik
modal. Maka, gagasan profit sharing sering dilihat sebagai suatu langkah
strategis untuk mengurangi ketidakseimbangan dan jurang yang terdapat di antara
kedua kelompok kepentingan. Suatu bentuk ideal adalah terciptanya suatu
perusahaan yang dimiliki oleh para pekerja itu sendiri. Dalam bentuk seperti
ini, demokrasi dalam dunia ekonomi dan dalam perusahaan dapat dijamin dengan
lebih baik.
Bidang Sosial Budaya Dibidang Sosial Budaya, pengaruh-pengaruh asing sebagai
akibat globalisasi dan regionalisasi. Kemungkinan dapat berupa meningkatnya
keanekaragaman masyarakat, peningkatan pengangguran karena lumpuhnya industri-industri
dalam negeri peningkatan pengembangan agama tertentu karena adanya bantuan luar
negeri, yang akan mengakibatkan kemungkinan terjadinya pertentangan agama,
kesenjangan dibidang pendidikan karena adanya sekolah elite dan banyaknya
lulusan pegawai negeri, lunturnya nilai-nilai budaya luhur bangsa karena
pengaruh budaya global dan regional, terdapatnya pelanggaran hukum yang
dilakukan oleh pihak asing yang tidak dapat terjangkau oleh perangkan hukum
karena kurang lengkapnya perangkat hukum tersebut, tergesernya profesional
suatu negara oleh profesional asing sebagai akibat dari usaha penekanan
efisiensi di mana dalam globalisasi akan terjadi kecenderungan penggunaan
tenaga profesional tanpa memandang asal-usul bangsa, lunturnya semangat
kebangsaan dan cinta tanah air serta kesadaran bela Negara serta penguasaan
sumber-sumber kehidupan bangsa oleh Negara-negara dan perusahaan-perusahaan
asing yang kuat karena kalahnya penguasaan IPTEK.
Pengaruh GLOBALISASI
- Globalisasi teknologi dapat berupa kemajuan di bidang komunikasi, seperti radio, televisi dan internet
- Globalisasi di bidang ekonomi misalnya globalisasi pasar bebas yang merupakan hasil dari liberalisasi perdagangan bagi negara-negara berkembang
- Globalisasi Budaya dapat terlihat dari pengabdosian budaya luar. Globalisasi budaya dapat memperluas wawasan budaya, meningkatkan kemampuan bahasa asing, meningkatkan pengetahuan, mengubah sikap mental kearah yang lebih baik, meningkatkan produktivitas kerja, dan memberikan arah dalam bertingkah laku.
Aspek Positif GLOBALISASI
- Kemajuan teknologi komunikasi dan informasi mempermudah manusia dalam berinteraksi, meningkatkan efisiensi dan mempercepat manusia untuk berhubungan dengan manusia lain
- Membuat manusia dapat menemukan, mengolah dan memanfaatkan sumber daya alam yang melimpah dengan baik
- Pemerintahan dijalankan secara terbuka (transparan) dan demokratis
- Meningkatkan partisipasi rakyat dalam pemerintahan
- Semakin banyaknya organisasi non pemerintah, Lsm dan parpol yang menyuarakan HAM dan aspirasi rakyat
- Menguatnya supremasi hukum dan jaminan pelaksanaan HAM
- Menguatnya tuntutan terhadap aparat penegak hukum dan hankam agar bertindak secara profesional, transparan dan akuntabel
- Meningkatkan kesempatan kerja dan devisa negara
- Memperluas pasar untuk memasarkan produk dalam negeri
- Mendorong memproduksi barang berkwalitas tinggi
- Meningkatnya etos kerja, disiplin, suka bekerja keras, rasional dan mempunyai jiwa kemandirian
- Pesatnya penggunaan teknologi canggih
- Meningkatnya pembelajaran tentang tata nilai sosial budaya dan pola pikir masyarakat
- Dapat memperoleh banyak modal dan teknologi yang lebih baik untuk meningkatkan perekonomian nasional
- Menguatnya regulasi hukum dan pembuatan peraturan perundang-undangan bermanfaat bagi kepentingan rakyat banyak
- Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi
- Munculnya masyarakat yang mega kompettitif
- Keinginan melakukan sesuatu dengan kualitas yang terbaik
- Terjadinya peninglkatan kualitas hidup
- Masyarakat menjadi lebih dinamis, aktif dan kreatif
Aspek negatif GLOBALISASI
- Semakin lunturnya nilai-nilai politik yang berdasarkan kekeluargaan, musyawarah mufakat dan gotong royong
- Semakin menguatnya nilai-nilai politik yang berdasarkan semangat individual. Kelompokdan tirani minoritas
- Penyebaran nilai-nilai politik barat secara langsung maupun tidak langsung
- Semakin banyak tuntutan untuk memisahkan diri dari NKRI dan membentuk negara sendiri
- Terjadi kesenjangan yang tajam antara tingkat perekonomian di negara maju dengan negara berkembang
- Mengancam eksistensi produk dalam negeri
- Mudahnya nilai-nilai barat masuk ke Indonesia melaluimedia yang canggih
- Tumbuhnya gaya hidup konsumerisme, pragmatisme, hedonisme. Dan Individualisme
- Beralihnya masyarakat agraris menjadi masyarakat industri
- Menimbulkan keguncangan, ketimpangan dan pergeseran nilai budaya
- Perubahan prinsip kehidupan bersama menjadi individualis
- Rendahnya kualitas sumber daya manusia akan terseret arus globalisasi
- Bergesernya jati diri bangsa ke arah liberalisasi
Pengaruh
GLOBALISASI Terhadap Suatu Bangsa dan Negara
Di bidang politik, antara lain :
- Makin menguatnya paham liberalisme
- Melemahnya ideologi komunis dalam kehidupan sosial politik
- Menguatnya sistem pemerintahan demokrasi
- Menguatnya jaminan dan tuntutan penegakan HAM
Di bidang ekonomi, antara lain :
- Mempercepat pertumbuhan ekonomi
- Munculnya pasar global, seperti AFTA dan AFLA
- Adanya persaingan pasar yang cukup tinggi
Di bidang sosial budaya, antara lain
:
- Terjadinya perubahan pola kehidupan suatu bangsa
- Terjadinya pergeseran nilai sosial budaya dalam kehidupan bangsa
Posisi
Sikap Suatu Bangsa terhadap Implikasi Globalisasi
- Menyadari bahwa kita merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari masyarakat global
- Kita tidak bisa menutup diri dan harus bersikap terbuka terhadap pengaruh global
Sikap
Selektif terhadap pengaruh Globalisasi
- Menerima pengaruh global sepanjang tidak bertentangan dengan jati diri suatu bangsa
- Mempertahankan nasionalisme suatu bangsa dan negara
- berpegang teguh pada norma-norma yang berlaku dan senantiasa berusaha menerapkannya dalam kehidupan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar