Kamis, 15 Januari 2015

Dampak Globalisasi



GLOBALISASI DAN KONSEP DASAR GLOBALISASI

Globalisasi adalah suatu fenomena khusus dimana dalam peradaban manusia yang bergerak terus dalam masyarakat global dan merupakan bagian dari proses manusia global itu. Kehadiran teknologi informasi dan teknologi komunikasi mempercepat akselerasi proses globalisasi ini. Globalisasi menyentuh seluruh aspek penting kehidupan. Globalisasi menciptakan berbagai tantangan dan permasalahan baru yang harus dijawab, dipecahkan dalam upaya memanfaatkan globalisasi untuk kepentingan kehidupan. Globalisasi sendiri merupakan sebuah istilah yang muncul sekitar dua puluh tahun yang lalu, dan mulai begitu populer sebagai ideologi baru sekitar lima atau sepuluh tahun terakhir. Sebagai istilah, globalisasi begitu mudah diterima atau dikenal masyarakat seluruh dunia. 

Konsep Dasar Globalisasi
Pengertian Globalisasi
Kata “globalisasi” diambil dari kata global, yang maknanya ialah universal. Sebagai fenomena baru, globalisasi belum memiliki definisi yang mapan, kecuali sekadar definisi kerja (working definition), sehingga tergantung dari sisi mana orang melihatnya. Ada yang memandangnya sebagai suatu proses sosial atau proses sejarah, atau proses alamiah yang akan membawa seluruh bangsa dan negara di dunia makin terikat satu sama lain, mewujudkan satu tatanan kehidupan baru atau kesatuan ko-eksistensi dengan menyingkirkan batas-batas geografis, ekonomi dan budaya masyarakat.

Mitos yang hidup selama ini tentang globalisasi adalah bahwa proses globalisasi akan membuat dunia seragam. Proses globalisasi akan menghapus identitas dan jati diri. Kebudayaan lokal atau etnis akan ditelan oleh kekuatan budaya besar atau kekuatan budaya global. Anggapan atau jalan pikiran di atas tersebut tidak sepenuhnya benar. Kemajuan teknologi komunikasi memang telah membuat batas-batas dan jarak menjadi hilang dan tak berguna. 

Pengertian Globalisasi menurut para ahli :
John Huckle, globalisasi adalah suatu proses dengan mana kejadian,  keputusan, dan kegiatan adalah satu bagian dunia menjadi suatu konsekuensi yang signifikan bagi individu dan masyarakat di   daerah  jauh.

Marthin Albrow, globalisasi adalah keseluruhan proses dimana manusia di bumi ini terinkorforasi (tergabung) ke dalam  masyarakat dunia tinggal, masyarakat global. 
Selo Soemarjan, globalisasi adalah terbentuknya suatu sistem organisasi dan komunikasi antar masyarakat di seluruh dunia   untuk mengikuti sistem dan kaidah-kaidah yang sama. Jadi Globalisasi merupakan kecenderungan masyarakat di kota-kota  untuk menyatu dengan dunia, terutama di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, pariwisata dan komunikasi.

Emmanuel Richter, globalisasi adalah jaringan kerjasama global yang secara bersamaan menyatukan masyarakat yang sebelumnya terpencar-pencar dan terisolasi dalam planet ini ke dalam ketergantungan yang saling menguntungkan dan persatuan dunia. 

Robert Cox, karakteristik globalisasi adalah kecebderungan menyatunya internasionalisasi produksi, pembagian kerja internasional yang baru, perpindahan penduduk dari selatan        ke utara lingkungan kompetitif baru yang mempercepat proses    itu dan internasionalisasi negara, membuat negara sebagai  agen globalisasi baru.
Globalisasi adalah terbentuknya sistem Organisasi dan komunikasi antar masyarakat diseluruh dunia untuk mengikuti sistem dan kaidah yang  sama, kecenderungan penyatuan ini meliputi IPTEK dan media komunikasi

Wacana globalisasi sebagai sebuah proses ditandai dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga ia mampu mengubah dunia secara mendasar. Globalisasi sering diperbincangkan oleh banyak orang, mulai dari para pakar ekonomi, sampai penjual iklan. Dalam kata globalisasi tersebut mengandung suatu pengetian akan hilangnya satu situasi dimana berbagai pergerakan barang dan jasa antar negara diseluruh dunia dapat bergerak bebas dan terbuka dalam perdagangan. Dan dengan terbukanya satu negara terhadap negara lain, yang masuk bukan hanya barang dan jasa, tetapi juga teknologi, pola konsumsi, pendidikan, nilai budaya dan lain-lain. 

Konsep akan globalisasi menurut Robertson (1992), mengacu pada penyempitan dunia secara insentif dan peningkatan kesadaran kita akan dunia, yaitu semakin meningkatnya koneksi global dan pemahaman kita akan koneksi tersebut. Di sini penyempitan dunia dapat dipahami dalam konteks institusi modernitas dan intensifikasi kesadaran dunia dapat dipersepsikan refleksif dengan lebih baik secara budaya. Globalisasi memiliki banyak penafsiran dari berbagai sudut pandang. Sebagian orang menafsirkan globalisasi sebagai proses pengecilan dunia atau menjadikan dunia sebagaimana layaknya sebuah perkampungan kecil. Sebagian lainnya menyebutkan bahwa globalisasi adalah upaya penyatuan masyarakat dunia dari sisi gaya hidup, orientasi, dan budaya. Pengertian lain dari globalisasi seperti yang dikatakan oleh Barker (2004) adalah bahwa globalisasi merupakan koneksi global ekonomi, sosial, budaya dan politik yang semakin mengarah ke berbagai arah di seluruh penjuru dunia dan merasuk ke dalam kesadaran kita. Produksi global atas produk lokal dan lokalisasi produk global Globalisasi adalah proses dimana berbagai peristiwa, keputusan dan kegiatan di belahan dunia yang satu dapat membawa konsekuensi penting bagi berbagai individu dan masyarakat di belahan dunia yang lain.(A.G. Mc.Grew, 1992)

Proses perkembangan globalisasi pada awalnya ditandai kemajuan bidang teknologi informasi dan komunikasi. Bidang tersebut merupakan penggerak globalisasi. Dari kemajuan bidang ini kemudian mempengaruhi sektor-sektor lain dalam kehidupan, seperti bidang politik, ekonomi, sosial, budaya dan lain-lain. Contoh sederhana dengan teknologi internet, parabola dan TV, orang di belahan bumi manapun akan dapat mengakses berita dari belahan dunia yang lain secara cepat. Hal ini akan terjadi interaksi antarmasyarakat dunia secara luas, yang akhirnya akan saling mempengaruhi satu sama lain, terutama pada kebudayaan daerah,seperti kebudayaan gotong royong,menjenguk tetangga sakit dan lain-lain. Globalisasi juga berpengaruh terhadap pemuda dalam kehidupan sehari-hari, seperti budaya berpakaian, gaya rambut dan sebagainya.
Proses Globalisasi
Proses globalisasi disebabkan oleh kemajuan ilmu pengetahuan  dan teknologi. Proses globalisasi ditandai dengan cepat dan  pesatnya teknologi informasi dan komunikasi.
Sepuluh perubahan dalam proses globalisasi menurut John Naisbitt dan Patricia Aburdene, yaitu :
1.Perubahan dari masyarakat industri ke masyarakat informasi 
2.Perubahan dari teknologi yang mengandalkan tenaga (forced technology) ke teknologi canggih (hight technology)
3.Perubahan dari ekonomi nasional ke ekonomi dunia 
4.Perubahan dari jangka pendek ke jangka panjang 
5.Perubahan dari sentralisasi ke desentralisasi 
6.Perubahan dari bantuan institusional ke bantuan diri sendiri 
7.Perubahan dari demokrasi refresentatif atau perwakilan ke demokrasi partisipatif 
8.Perubahan dari sistem hierarki ke jaringan kerjasama (network)
9.Perubahan dari wilayah utara ke wilayah selatan 
10.Perubahan dari pilihan satu diantara dua menjadi banyak pilihan

Ciri-ciri Globalisasi
  1. Didukung kecepatan informasi, teknologi canggih, transportasi dan komunikasi yang      diperkuat oleh tatanan dan manajemen yang tangguh 
  2. Telah melampaui batas tradisional geopolitik
  3. Mempertemukan tatanan yang sebelumnya sulit dipertemukan 
  4. Adanya ketergantungan antar negara 
  5. Pendidikan merupakan bagian dari globalisasi
Aspek-aspek Kehidupan
Secara umum proses globalisasi mencakup semua aspek kehidupan manusia, diantaranya :
Bidang Politik 
Dalam bidang Politik dapat dipastikan bahwa suatu bangsa telah mempunyai kesadaran politik sejak sebelum kemerdekaan, dan kini telah semakin mantap. Namun demikian, globalisasi dan regionalisasi dapat mengakibatkan adanya ancaman dalam bentuk subversi asing yang ingin memaksakan kehendak politiknya yang bertentangan dengan pancasila. Pemaksaan ini akan disambut hangat jika kondisi di suatu negara kurang menguntungkan misalnya kurang tertampungnya aspirasi dan kepentingan masyarakan sehingga akan mencari penyaluran lain diluar kelembagaan dan mekanisme yang ada. Hal yang tidak berjalan sebagaimana mestinya ini akan semakin bersifat negatif bagi persatuan dan kesatuan bangsa jika aparatur pemerintah dan organisasi-organisasi kemasyarakatan berjalan secara optimal menjalankan fungsinya sebagai abdi masyarakat. Situasi ini mengakibatkan terjadinya kemungkinan pihak asing, yang ingin mencampuri politik didalam negeri , meningkatkan kegiatan politik praktis dari golongan tertentu yang tidak puas, dengan maksud untuk mengganggu kehidupan  kenegaraan pemerintahan.

Bidang Ekonomi 
Ekonomi sosial yang menaruh minat pada masalah keseimbangan makro-ekonomi, melihat kelemahan lain dari globalisasi ekonomi. Masalah pertama, berkaitan dengan usaha mengurangi ongkos produksi dan kemampuan produksi. Sudah lama Sismondi mengamati bahwa untuk dapat bersaing, perusahaan akan memilih atau mengembangkan mesin untuk meningkatkan kemampuan produksi atau mengurangi ongkos tenaga kerja.

Pilihan paling sederhana yang sering diambil dalam globalisasi ekonomi sekarang ini adalah mengurangi ongkos tenaga kerja. Tetapi, kebijakan ini membawa akibat negatif bagi ekonomi. Karena, ketika perusahaan mengambil jalan untuk memberhentikan karyawan mereka, sebagai jalan untuk menurunkan ongkos produksi, para pekerja akan menganggur atau mencari pekerjaan baru yang upahnya lebih rendah. Sementara itu, perusahaan yang sama, terus meningkatkan kinerjanya dengan menggunakan teknologi baru pengganti tenaga manusia (robot). Secara hipotetis, keuntungan perusahaan tersebut bertambah dan usaha baru pun dapat dibangun lagi. Dari kedua gejala yang terjadi, kita melihat bahwa kemampuan produksi meningkat, sementara itu, kemampuan konsumsi cenderung menurun, karena gaji pekerja rendah. Beberapa kebijakan berikut dapat dipertimbangkan.

Setiap negara dianjurkan untuk memiliki kementerian perdagangan internasional (seperti Jepang), yang memiliki wewenang untuk menjamin bahwa keuntungan yang diperoleh perusahaan multinasional tidak menimbulkan biaya sosial masyarakat setempat. Ini mengandaikan bahwa setiap negara, memiliki kemampuan untuk mengadakan negosiasi internasional tentang standar dunia kerja yang lebih adil. Standar tersebut harus ditaati oleh semua pihak yang terlibat dalam pasar dunia. Negara yang tidak menjalankan standar tersebut, dikucilkan dari kemungkinan investasi bare. Sementara itu, pelanggaran terhadap standar internasional tersebut dikenakan sanksi, terutama dikenakan kewajiban membayar tarif sosial, sebagai pembayaran terhadap ongkos manusia dalam proses produksi.
Setiap pelaku perdagangan internasional harus juga memiliki tanggung jawab untuk menjamin perdagangan yang seimbang antarnegara. Keseimbangan ini dapat dicapai dengan mekanisme tarif perdagangan. Tarif perdagangan tersebut dapat dimanfaatkan untuk bantuan pembangunan bagi negara yang kurang berkembang, agar negara tersebut menghormati standar dunia kerja yang lebih adil.

Menteri perdagangan harus dapat mengadopsi standar konsumsi, yang membantu konsumen dalam menentukan pilihan dengan cara yang lebih etis dan berdasarkan informasi. Langkah pertama yang dapat diambil adalah menciptakan social labelling, di dalamnya terdapat informasi tentang pekerja yang menghasilkan produk tersebut. lnformasi tersebut sekaligus menjadi dasar bagi solidaritas sosial dengan para pekerja yang terlibat dalam proses produksi. Kebijakan ini barangkali dapat dinilai “c”.
Diperlukan Usaha Bersama
Banyak masalah ekonomi modern, dewasa ini, kerap diakibatkan oleh pemisahan antara para pekerja dan pemilik modal. Maka, gagasan profit sharing sering dilihat sebagai suatu langkah strategis untuk mengurangi ketidakseimbangan dan jurang yang terdapat di antara kedua kelompok kepentingan. Suatu bentuk ideal adalah terciptanya suatu perusahaan yang dimiliki oleh para pekerja itu sendiri. Dalam bentuk seperti ini, demokrasi dalam dunia ekonomi dan dalam perusahaan dapat dijamin dengan lebih baik.
Bidang Sosial Budaya Dibidang Sosial Budaya, pengaruh-pengaruh asing sebagai akibat globalisasi dan regionalisasi. Kemungkinan dapat berupa meningkatnya keanekaragaman masyarakat, peningkatan pengangguran karena lumpuhnya industri-industri dalam negeri peningkatan pengembangan agama tertentu karena adanya bantuan luar negeri, yang akan mengakibatkan kemungkinan terjadinya pertentangan agama, kesenjangan dibidang pendidikan karena adanya sekolah elite dan banyaknya lulusan pegawai negeri, lunturnya nilai-nilai budaya luhur bangsa karena pengaruh budaya global dan regional, terdapatnya pelanggaran hukum yang dilakukan oleh pihak asing yang tidak dapat terjangkau oleh perangkan hukum karena kurang lengkapnya perangkat hukum tersebut, tergesernya profesional suatu negara oleh profesional asing sebagai akibat dari usaha penekanan efisiensi di mana dalam globalisasi akan terjadi kecenderungan penggunaan tenaga profesional tanpa memandang asal-usul bangsa, lunturnya semangat kebangsaan dan cinta tanah air serta kesadaran bela Negara serta penguasaan sumber-sumber kehidupan bangsa oleh Negara-negara dan perusahaan-perusahaan asing  yang kuat karena kalahnya penguasaan IPTEK.

Pengaruh GLOBALISASI
  1. Globalisasi teknologi dapat berupa kemajuan di bidang komunikasi, seperti radio, televisi dan internet
  2. Globalisasi di bidang ekonomi misalnya globalisasi pasar bebas yang merupakan hasil dari liberalisasi perdagangan bagi negara-negara berkembang
  3. Globalisasi Budaya dapat terlihat dari pengabdosian budaya luar. Globalisasi budaya dapat memperluas wawasan budaya, meningkatkan kemampuan bahasa asing, meningkatkan pengetahuan, mengubah sikap mental kearah yang lebih baik, meningkatkan produktivitas kerja, dan memberikan arah dalam bertingkah laku.
Aspek Positif GLOBALISASI
  1. Kemajuan teknologi komunikasi dan informasi mempermudah manusia dalam berinteraksi, meningkatkan efisiensi dan mempercepat manusia untuk berhubungan dengan manusia lain
  2. Membuat manusia dapat menemukan, mengolah dan memanfaatkan sumber daya alam yang melimpah dengan baik
  3. Pemerintahan dijalankan secara terbuka (transparan) dan demokratis
  4. Meningkatkan partisipasi rakyat dalam pemerintahan
  5. Semakin banyaknya organisasi non pemerintah, Lsm dan parpol yang menyuarakan  HAM dan aspirasi rakyat
  6. Menguatnya supremasi hukum dan jaminan pelaksanaan HAM
  7. Menguatnya tuntutan terhadap aparat penegak hukum dan hankam agar bertindak  secara profesional, transparan dan akuntabel
  8. Meningkatkan kesempatan kerja dan devisa negara
  9. Memperluas pasar untuk memasarkan produk dalam negeri
  10.  Mendorong memproduksi barang berkwalitas tinggi
  11.  Meningkatnya etos kerja, disiplin, suka bekerja keras, rasional dan mempunyai jiwa kemandirian
  12. Pesatnya penggunaan teknologi canggih
  13. Meningkatnya pembelajaran tentang tata nilai sosial budaya dan pola pikir masyarakat
  14.  Dapat memperoleh banyak modal dan teknologi yang lebih baik untuk meningkatkan perekonomian nasional
  15.  Menguatnya regulasi hukum dan pembuatan peraturan perundang-undangan bermanfaat bagi kepentingan rakyat banyak
  16. Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi 
  17. Munculnya masyarakat yang mega kompettitif
  18. Keinginan melakukan sesuatu dengan kualitas yang terbaik 
  19. Terjadinya peninglkatan kualitas hidup
  20. Masyarakat menjadi lebih dinamis, aktif dan kreatif 
Aspek negatif GLOBALISASI
  1. Semakin lunturnya nilai-nilai politik yang berdasarkan kekeluargaan, musyawarah mufakat dan gotong royong
  2. Semakin menguatnya nilai-nilai politik yang berdasarkan semangat individual. Kelompokdan tirani minoritas
  3. Penyebaran nilai-nilai politik barat secara langsung maupun tidak langsung
  4. Semakin banyak tuntutan untuk memisahkan diri dari NKRI dan membentuk negara sendiri
  5. Terjadi kesenjangan yang tajam antara tingkat perekonomian di negara maju dengan negara berkembang
  6. Mengancam eksistensi produk dalam negeri
  7. Mudahnya nilai-nilai barat masuk ke Indonesia melaluimedia yang canggih
  8. Tumbuhnya gaya hidup konsumerisme, pragmatisme, hedonisme. Dan Individualisme
  9. Beralihnya masyarakat agraris menjadi masyarakat industri 
  10. Menimbulkan keguncangan, ketimpangan dan pergeseran nilai budaya 
  11. Perubahan prinsip kehidupan bersama menjadi individualis 
  12. Rendahnya kualitas sumber daya manusia akan terseret arus globalisasi 
  13. Bergesernya jati diri bangsa ke arah liberalisasi 
Pengaruh GLOBALISASI Terhadap Suatu Bangsa dan Negara
Di bidang politik, antara lain :
  1. Makin menguatnya paham liberalisme 
  2. Melemahnya ideologi komunis dalam kehidupan sosial politik 
  3. Menguatnya sistem pemerintahan demokrasi 
  4. Menguatnya jaminan dan tuntutan penegakan HAM 
Di bidang ekonomi, antara lain :
  1. Mempercepat pertumbuhan ekonomi 
  2. Munculnya pasar global, seperti AFTA dan AFLA
  3. Adanya persaingan pasar yang cukup tinggi 
Di bidang sosial budaya, antara lain :
  1. Terjadinya perubahan pola kehidupan suatu bangsa
  2. Terjadinya pergeseran nilai sosial budaya dalam kehidupan bangsa
Posisi Sikap Suatu Bangsa terhadap Implikasi Globalisasi
  1. Menyadari bahwa kita merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari masyarakat global
  2. Kita tidak bisa menutup diri dan harus bersikap terbuka terhadap pengaruh global 
Sikap Selektif terhadap pengaruh Globalisasi
  1. Menerima pengaruh global sepanjang tidak bertentangan dengan jati diri suatu bangsa
  2. Mempertahankan nasionalisme suatu bangsa dan negara
  3. berpegang teguh pada norma-norma yang berlaku dan senantiasa berusaha menerapkannya dalam kehidupan 
Globalisasi yang dihadapi sekarang sangat berpengaruh pada berbagai aspek kehidupan baik itu ideologi, politik, ekonomi, sosial-budaya, pertahanan dan keamanan (Ipoleksosbudhankam). untuk menghindari terjadiinya dampak negatif dari Globalilasi sudah sepantasnya penanaman kembali Pancasila sebagai filter (penyaring) setiap pengaruh yang masuk, Kepribadian bangsa, kekayaan  khasanah budaya dan kharakter serta sesuatu yang menjadi ciri khas kita jangan sampai hilang. Mari kembali ke rumah Pancasila. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar